Selasa, 30 April 2013

Laboratorium Pemereksaan Darah

LABORATORIUM KLINIK: PEMERIKSAAN DARAH (BLOOD ANALYSIS) Dr; Suparyanto, M.Kes PENGAMBILAN SPESIMEN Alat: pipet, spuit, lancet, tourniquet, kapas alkohol 70% Wadah: tertutup, bersih, kering, berlabel Cara pengambilan: Dewasa: ujung jari tengah, manis Anak: tumit, ibu jari kaki bag pinggir Darah vena: vena cubiti Antikoagulan: EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) → 1½ mg/ml Larutan Oxalat → 0,2 ml/ml darah PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI Prinsip: Hb → asam hematin (oleh HCl) → warna as hematin dibandingkan dengan standart Tujuan: menetapkan kadar Hb dlm darah Reagen: lar HCl 0,1N, aquadest Alat: Gelas berwarna sbg standart Tabung hemometer Pengaduk dari gelas Pipet Sahli, pipet Pasteur Kertas saring Cara pemeriksaan: Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N → sampai tanda 2 Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 μl Hapus kelebihan darah dng kertas tisu Masukan darah kedalam tabung hemometer Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung Cara pemeriksaan: Tunggu 5 menit → pembentukan as. Hematin Tambah aquadest → sampai warna sama dengan standart → baca dalam gr/dl Nilai Normal: Laki-laki: 14 – 18 gr/dl Wanita : 12 – 16 gr/dl PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Turk → lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume tertentu Tujuan: menghitung jumlah lekosit dalam darah Alat yg digunakan: Pipet leukosit Kamar hitung (Improved Neubauer) Mikroskop Counter tally Reagen: Larutan Turk Cara pemeriksaan: Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5 Hapus kelebihan darah dng kertas tisu Hisap lar. Turk sampai tanda 11 Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50 Nilai Normal: 5.000 – 10.000 / mm3 PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Hayem → lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu Tujuan: menghitung jumlah eritrosit dalam darah Alat yg digunakan: Pipet eritrosit Kamar hitung (Improved Neubauer) Mikroskop Counter tally Reagen: Larutan Hayem Cara pemeriksaan: Hisap darah EDTA dng pipet eritrosit → sampai tanda 0,5 Hapus kelebihan darah dng kertas tisu Hisap lar. Hayem sampai tanda 101 Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung Hitung leukosit dengan mikroscop → lap A, B, C, D dan E → hasil x 10.000 Nilai Normal: Pria : 4,5 – 5,5 juta/ mm3 Wanita : 4 – 5 juta/ mm3 PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT Prinsip: darah diencerkan dan dicat dengan larutan Rees Echer → lalu dihitung jumlah trombosit dalam volume tertentu Tujuan: menghitung jumlah trombosit dalam darah Alat yg digunakan: Pipet eritrosit Kamar hitung (Improved Neubauer) Mikroskop Counter tally Reagen: Larutan Rees Ecker Cara pemeriksaan: Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5 Hapus kelebihan darah dng kertas tisu Hisap lar. Rees Echer sampai tanda 101 Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung Hitung trombosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 500 Nilai Normal: 150.000 – 400.000 / mm3 PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED) Prinsip (Cara Westergren) →darah EDTA didiamkan dlm waktu tertentu, maka sel sel darah akan mengendap Tujuan: Untuk mengetahui kecepatan eritrosit mengendap dalam waktu tertentu Alat yang digunakan: Tabung Westergren Rak Westergren Penghisap Pencatat waktu Pipet berskala Spuit 5cc Botol kecil Reagen: Natrium sitrat 3,8% Cara Pemeriksaan: Sediakan botol yang telah diberi 0,4cc Na Sitrat 3,8% Hisap darah vena 1,6cc dan masukan kedalam botol yg telah diisi Na sitrat 3,8% Campur baik-baik Hisap campuran tsb kedlm tab Westergren → sampai tanda 0 Biarkan pipet tegak lurus dalam rak Westergren Baca tingginya plasma selama 1 dan 2 jam Nilai Normal Laki-laki : 0 – 10 mm/jam Wanita : 0 – 20 mm/jam PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT Prinsip: terdapat perbedaan daya serap terhadap zat asam Tujuan: menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah Alat yang digunakan: Mikroskop Obyek glass Lancet steril Pencatat waktu Rak pengecatan Rak pengering Minyak imersi Kaca penggeser Pinsil kaca Reagen: Larutan Wright Larutan buffer pH 6,4 Cara Pemeriksaan Buat hapusan darah tepi Cat hapusan dengan lar. Wright → 2 menit Tetesi dengan lar buffer sama banyak → selama 5 menit Siram dengan aquadest Keringkan dan baca dengan mikroskop Harga Normal: Eosinofil : 1 – 3 % Basofil : 0 – 1 % Batang : 2 – 6 % Segmen : 50 – 70 % Limfosit : 20 – 40 % Monosit : 2 – 8 % PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO Prinsip: aglutinasi sel darah merah dengan anti serum tertentu Tujuan: untuk mengetahui golongan darah seseorang Alat yang diperlukan: Obyek glass Lancet Kapas alkohol Reagen: Serum anti A, Serum anti B, Serum anti AB Cara Pemeriksaan: Taruh pada masing-masing obyek glass serum anti A, B dan AB Tetesi serum dengan darah dan aduk Lihat penggumpalan yang terjadi Hasil: GOL. DARAH ANTI A ANTI B A + - B - + AB + + O - - WAKTU PERDARAHAN (BLEEDING TIME) Prinsip : Ialah pemeriksaan terhadap fungsi pembuluh darah (kapilaria) jumlah dan fungsi trombosit (ekstrinsik faktor) Cara Pemeriksaan Cuping telinga ditusuk pinset → dihitung sampai darah berhenti Harga Normal : 1 – 7 menit WAKTU PEMBEKUAN (CLOTING TIME) Prinsip : Dengan pemeriksaan waktu pembekuan dapat dilihat adanya kelainan / kekurangan dari faktor intrinsik Cara pemeriksaan Darah dimasukan tabung reaksi → dihitung waktunya sampai beku Harga Normal : 5 – 15 menit PEMERIKSAAN PAPANICOLAOU SMEAR Prinsip : Mendeteksi adanya sel sel ganas pada hapusan sekret vagina / servik Cara Pemeriksaan: Px tidak boleh irigasi vagina, memasukan obat pervagina, tidak coitus 24 – 48 jam sebelumnya Pemeriksaan dilakukan diantara waktu mens dengan posisi litotomi Dengan spekulum, ambil permukaan servik dengan spatula → bahan difiksasi dlm obyek glass Hasil: Kelas 1: tidak ada sel atipikal/abnormal Kelas 2: sel atipikal, tidak terbukti maligna Kelas 3: dugaan, tp tdk disimpulkan maligna Kelas 4: dugaan kuat maligna Kelas 5: kesimpulan maligna PEMERIKSAAN JAMUR Prinsip : Larutan KOH 10 % atau 20 % akan melisiskan kulit, rambut, kuku sehingga bila mengandung jamur akan terlihat adanya Hypha atau spora Cara pemeriksaan: dilihat dibawah mikroskop PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL Cairan serebro spinal diperoleh dari lumbal pungsi pada ruang antar lumbal L3-4 atau L4-5. Tekanan pertama diukur, kemudian cairan diaspirasi dan dimasukan dalam tabung pemeriksaan yang steril. Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak Volume : Bayi : 40 – 60 ml Anak : 80 – 120 ml Dewasa : 100 – 160 ml S el Darah Putih / mm3 Merah / mm3 Neonatus 0.15 0.5 Anak 0.10 0.1 Dewasa 0.5 0.1 Chlorida : Neonatus : 108 – 122 mmol / l Dewasa : 112 – 130 mmol / l Glukosa : Neonatus : 1.1 – 2.2 mmol / l Bayi/anak : 3.9 – 5.0 mmol / l Dewasa : 2.8 – 4.4 mmol / l Protein Total : 15 – 45 mg / 100 ml Albumin : 52 % Alpha 1 globulin : 5 % Alpha 2 globulin : 14 % Beta globulin : 10 % Gamma globulin : 19 % REFERENSI Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar